aku terpincut
sudah berapa kata namun masih tetap sama,
ia merongga dan menganga,
cukuplah sudah aku terpana,
mengapa aku kian membara,
kehidupan tidak menginginkan yang pertama!
kehidupan meminta mereka yang bijaksana!
sungguh aku terpincut jadinya,
ketika aroma menguak dahaga,
aku terpincut,
melihat sosoknya yang luar biasa,
aku terpincut,
aku terpincut,
sampai-sampai aku buta buta arah,
inilah realita,
dengan rasa yang begitu menggugah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar