seilir dawayan hujan menghempas deburan dingin yang melepaskan dahagaku untuk mendambamu,, mungkin sejengkal hitam itu menyiratkan namanya pada dunia akan tetapi harumnya ketenangan batin mu menguatkan guncangan getir cintaku padamu,, seolah kita berdua,, seolah dunia milik kita,,
setelahnya kau berkata,, bila kau kan tinggalkan kertas kusam ini ... Lihat Selengkapnyadalam genggaman ku yang erat menyandang jari jemari mu,,
lalu kau tamparkan senyum padaku menandakan sudah waktunya kau untuk tanggal dari hadapanku,, sungguh!! sungguh!! ku ingin kau tetap berada di sisi ku yang lemah tanpa daya bila tiada dikau,,,
kini kau telah pergi bersama memory yang mati di kenyataan dan masih hidup di jiwa serta hati,,
kini engkau melampiaskan pilu padaku hingga terperosok diri ke jurang terpuruk,,
kini kau malaikat cintaku pergi,,,
akankah kita dapat bersama lalui waktu dan menembus sejuta warna cinta dan hangatnya kasihh seperti dulu,,
aku kan tetap terjaga pada posisiku seperti kau masih di sini dan setia menunggumu sampai usia tak lagi ada,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar