sore telah menangkap waktu gelap yang menantang rembulan untuk keluar...
awan mendung kian memanjangkan jangkauannya pada dilematis keinginan keluar atau kedalam...
setelahnya langit pun ikut bersedih lirih pelan...
menyaksikan apa yang terjadi...
sepanjang jalan itu....
bisingnya mesin yang bergetir seolah memarahi keadaan yang semakin meracau...
didalam dinginnya hembusan udara akibat kencangnya laju benda mati yang panjang itu meberikan dampak luar biasa saat ku saksikan segerombolan rumah-rumah yang terbuat dari bilik bambu...
kau injak kemaluan mereka dengan rengekan saku mu yang telah terogoh dalam untuk menjadi seorang petinggi negara atau pun menjadi pimpinan departemen...
sepanjang jalan itu....
selama ku mematri bisikan kerasnya desiran pengenjot tenaga ribuan kuda...
akhirnya tak terbendung lagi air dalam bola mata...
sewaktu ku menggenggam sebungkus nasi bungkus yang di berikan oleh seorang kawanku...
sepanjang jalan itu....
terlukiskan betapa melaratnya rakyat indonesia yang banyak mengakui MERDEKA!!
namun belahan kaca dinding jiwa itu terus menggedor pintu penglihatan sampai berkali-kali rintikan airnya menjulang lemah di pipi...
sepanjang jalan itu....
kerajaan hitam telah datang akan tetapi sayup-sayup pilu selalu menendengkan iramanya di qolbu...
selesai kawanku melahap nasi bungkus miliknya...
aku termangu,, mantap bungkusan yang ada di telapak tanganku...
memikirkan "apakah mereka(rakyat miskin) bisa menikmati sedapnya makanan yang berada di dalamnya???"
sepanjang jalan itu....
aku yang begitu seriusnya hingga melupakan aksara hidup...
kawanku menoleh seolah ia tahu...
seolah ia paham apa yang sedang ku pikirkan....
sepanjang jalan itu....
hatiku tak hentinya berduka...
menonton ketertindasan yang di perbuat oleh para manusia tak bermoral di sana...
sepertiga haluan pikiran membawaku ke sebuah persoalan yang sedang hangat di perbincangkan oleh kelompok penghitung uang(bank indonesia)...
sepanjang jalan itu...
reruntuhan dan jeritan mesin terus bersemangat...
memandu ku ke tempat populasi koruptor(Jakarta)...
bintang-bintang bermunculan menandakan jika malam kian larut...
sepanjang jalan itu...
klakson besar itu menyuarakan seperti para pahlawan yang kini telah tak berdaya...
membangunkan semangat-semangat ku yang sebelumnya tertidur...
aku tersihir oleh sesosok manusia hebat namun lagi-lagi hanya seonggok daging busuk...
sepanjang jalan itu...
bayang-bayang sosok itu menderingkan fantamorgananya pada orang lain yang telah ia percayai(presiden RI sekarang)...
sepanjang jalan itu...
rasanya ku ingin menangis sepanjang kekuatan mesin menderu kencang...
semangat 45' yang telah lama MUSNAH...
semangat REFORMASI yang telah di lucuti oleh kebijakan-kebijakan sampah!!
sepanjang jalan itu....
terngiang bagai pidato diplomat bung karno...
ia terus menghasut ku agar cepat sampai di tujuan(Jakarta)...
sepanjang jalan itu...
kemiskinan,, kesengsaraan,, kemelaratan,, dan korban dari kebijakan-kebijakan yang takberguna terhampar LUAS!!
para PEJUANG yang benar-benar berjuang untuk HIDUP namun di paksa untuk mati perlahan karena amandemen UU...
sepanjang jalan itu...
banyak bahkan terlalu banyak lagi jika ingin di luapkan...
tetapi ku hanya mampu menanamkan bagaimana verifikasi jumlah nilai SEJAHTERA adalah 0 (NOL BESAR!!)...
sepanjang jalan itu...
Lempuyangan - Jakarta...
03 Agustus 2010
pukul 17:15 hingga 03:17...
ku saksikan begitu banyak KORBAN dari KEBIJAKAN-KEBIJAKAN SAMPAH dan TAK BERGUNA terhampar bagai rerumputan liar di halaman rumah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar