Tuhan,, aku sadar jika aku bukan lah apa-apa bagi-Mu,,,
yang terkadang aku begitu Egois enggan menoleh pada sesama yang di dera masalah,,,
Tuhan,, betapa munafik diriku,,,
hati begitu merintih melihat kenyataan tetapi sikap dan tindakan seperti fantamorgana bebayang lalu hilang,,,
Tuhan,, sekarang Engkau marah,,,
melihat, menyaksikan Umat-Mu Makhluk-Mu yang sudah kesekian kali Engkau tampar namun tak jua jera,,,
Gegunungan yang menjulang, Lautan yang terbentang, merupakan hal nyata yang Kau tunjukkan sebagai rasa jika Engkau Marah karena kami selaku anak dari Adam dan Siti Hawa tidak menjadi panutan untuk anak-anak kami,,,
Alam semula berkawan dan diam, kini menjadi nampan buat kami untuk terbelalak akan hal-hal yang kami lupakan,,,
Saat ini tiada lagi yang mampu kami lakukan,, hanya bisa berserah diri kepada-Mu atas segala Amal Perbuatan,,,
sering ku dengar nyanyian sendu sendah, mengekspresikan luka-luka di hati karena cinta,, lantunan Doa tak pelak juga kami suarakan sebagai permintaan terakhir untuk memaafkan semua salah serta dosa selama ini,,,
Tuhan.. ku tahu Murka-Mu sangatlah besar kepada Negara kami termasuk diriku ini Tuhan,,,
ohhh... Tuhannn... masih adakah setitik harapan untuk ku persembahkan kepada sesama???
Ya Gusti... aku mengerti takkan mudah menggerakan hati tiap insan, oleh karenanya hanya pada-Mu ku meminta kemudahanagar saudara-saudaraku yang angkuh, egois, sombong, tergerak hatinya ketika Engkau sentuh Qol'bu mereka,,,
dari hari ke hari sepanjang waktu, aku selalu mencoba "apakah aku bisa membuat mereka sadar dan terpengaruh melihat, menyaksikan, bahwa masih banyak saudara-saudara ku yang membutuhkan bantuan tenaga maupun lainnya tetapi kerja keras dan upaya hanya tinggal sampah,,,
yang akhirnya air mata ini tak lagi bisa ku tahan...
tangisku di malam ini saat menuliskan ini takkan menjadi apa-apa walau angan dan impi ku besar jika mereka tersadar tak hanya di saat ada bencana serta kejadian saja,,,
Ya Rabb, hanya kita yang tahu seberapa persis pilu nan pedih perasaanku setiap hari melihat kenyataan di dunia ini,,,
Ya Akbar, sejengkal nadi kami bukanlah segunung emas yang terhampar,,
tiap detakannya selalu membawa kami ke dalam khayalan untuk bisa menjadi lebih baik,,
sesaat kemudian harpa pun termainkan oleh sikap-sikap kami yang erotis,,
bahkan hina di mata-Mu dan di mata sesama,,,
Ya An-Nafi',, tiap malam ku selalu menangisi sikap maupun perbuatan sesamaku,,
aku berdoa dalam tangisku agar mereka tak menjadi seperti ku yang berengsek, bejad, munafik, egois, pemarah, selalu lupa apa kewajibanku unuk beribadah kepada-Mu,,,
aku tahu Tuhan jika aku tidak pernah lebih baik dari Umat-Mu serta Makhluk-Mu yang lain TAPI salah satu keinginan terbesarku dari banyak keinginan seorang anak dari Adam dan Siti Hawa,, tak ingin melihat saudara-saudaraku menjadi seperti diriku ini,,,
Ya Quddus, sering sekali untaian kata tak begitu mulus, mengucapkan kata-kata yang kurang baik,,,
Ya Ghaffar, setiap dari kami mungkin sempat tersadar bahwa setiap yang di lakukan sangat salah, aku memohon kepada-Mu supaya hal itu tidak terjadi bagai pelangi di langit-Mu,,,
Duhai pemilik alam semesta beserta seisinya, Engkau yang menciptakan segalanya untuk kami, sekiranya (sepengetahuan ku) Kau ciptakan itu buat kami jaga dan pelihara agar tetap indah nan asri, menciptakan alunan simfoni keindahan hati maupun tingkah laku yang sering berubah-ubah tak tentu,,,
MAAFKAN, MAAFKAN kami Ya Illahi karena kami sadar ketika Engkau sudah marah lalu saat Engkau tak lagi marah maka kami kembali seperti sedia kala menjadi orang-orang yang ANGKUH, EGOIS, PEMARAH, PENDENDAM, PENDUSTA DAN LAINNYA,,,
Ya Rahim, sekiranya biarkan kami seperti ini selamanya supaya kami tak lagi menjadi diri kami yang dapat membuat-Mu kembali marah, meski pilu nan sedih tapi semua ini lebih baik daripada kami harus kembali menjadi diri kami yang sebelumnya,,,
Ya Nur, Terima Kasih..... terima kasih karena Engkau masih menyayangi kami dengan memberikan cobaan-cobaan hidup yang nyatanya semua merupakan akibat dari segala perbuatan kami di kehidupan sebelumnya,, ku harap ini tak terjadi hanya sesaat tapi selamanya agar mereka dapat merasakan betapa damai, pedih, bahagia, susah, senangnya menjalani kehidupan yang sekarang,, meski hati ini terkadang kasihan melihat mereka namun hanya dengan cara ini semoga mereka bisa terbuka mata hati dan mata mereka,,,
Ya Allah Ya Tuhanku, meskipun hati ini dan batin ini masih sedih hingga ke Qol'bu melihat ini,, sekiranya ku ucapkan terima kasih karena Engkau ternyata masih sayang kepada kami Makhluk-Mu, Umat Nabi Muhammad SAW dan anak-anak,, cucu-cucu,, cicit-cicit dari Nabi Adam as dan Siti Hawa,, terima kasih Ya Salam, TERIMA KASIH Ya Wahhab... ^_^: :'(
selama kita berpikir tentang KESETARAAN SOSIAL dan KESETARAAN EKONOMI,, kita TAKKAN PERNAH MAJU dalam SETIAP PERGERAKAN dan semua hanya SEBATAS ANGAN serta MIMPI....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar