entah akan bertahan berapa lama degub jantung ini bertedak... entah akan menjadi apa tiap rasa yang terbias... enggan ku coba untuk mencari tahu... enggan ku coba untuk memeluk seperih irisan pisau di jari... yang ku lakukan hanyalah berdiam dan berdiam... tanpa desis maupun suara... getar getir dari luar raga beriringan menyapa pelan namun dalam... Lihat Selengkapnya... ahh... semua itu hanyalah ANGIN yang berlalu... lalu nafas ini masih terus berhembus... jejak langkah pun semakin jauh menapaki kehidupan yang fana... aku di sini... aku di sana... berkelana di tempat yang belum ku jamah... hari itu ku rasakan begitu menyesakkan dada... tiada tulang belulang yang mampu menyanggah kekencangannya menekan... kemudian aku termenung... melintasi alam bawah pikiran yang lewat... indah... memang indah ... tetapi apalah semua... kini yang ada hanya raut penyesalan yang ada di papasan ku melangkah...
secara perlahan ku tegakkan organ badan ku yang mulai gagah namun mulai juga memasuki ketuaan usia... dering-dering detik itu menyihir ku akan apa yang telah terlewati... seraut gersang yang memanjang berkibar tanpa rasa tegang... ia menyibakkan ketakutan akan hari yang datang... aku terkulai lemah ketika mendapati pikiran dan gambaran yang akan melintas di garis kehidupan... ia perkasa dan berkuasa jika ku masih terus seperti tak ada daya... lantas... aku berkembang menjadi sebuah pesawat yang siap di terbangkan.. entah ke sana atau ke sini.. aku siap... karena memang aku harus lakukan itu jikalau aku tak mau buah hasilku bermalas dan bermanja menjadi boomerang untuk ku di masa yang akan datang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar