Sudah cukup lama aku memendam perasaan ini, sudah kian menggununglah semua rasa. Aku tahu itu tak baik akan tetapi aku heran kenapa semua harus terjadi? Satu yang tak bisa ku terima! Semua serasa tak pernah mau berhenti. Semua selalu senang usil dalam benakku! Bahkan untuk bergerak sejenak saja tak bisa! Apa yang harus aku perbuat? Jika saja aku masih bisa mendirikan suatu asal-usul dari balik keburaman ku, maka hanya satu yang ingin ku kerjakan! Hanya satu yang mau ku hasilkan! Bukan semata untuk saja! Bukan untuk sanak Family! Tapi untuk mereka yang telah mau memberikan cintanya kepadaku!
Mereka yang sudah mau rela berbagi waktu denganku! Untuk melakukan apa saja yang sekiranya dapat meluapkan segala gelisah, gusar, risih, dan lainnya. Harapan itu sudah kian berlari jauh dari pandanganku. Sungguh ku tak mau berbuat seperti itu. Hanya karna aku buta pada suatu masa dimana hal yang terindahkan telah menyeringai damai.
Dua mata yang tenang itu menatap begitu tajam, menusuk kedalam pikiran. Membuatku bertanya-tanya, “apa yang ia pikirkan? Apakah ia akan melukai ku?” saat semua berlalu dengan ramah-tamah. Aku hilang tertelan gelap malam, terhenduslah aku oleh angin yang berhembus. Membuyarkan segala daya serta upayaku untuk tak terjamah. Ah, mungkin memang sudah waktunya aku bersandar dibahu seseorang. Mungkin juga aku sudah siap untuk melangkah lebih jauh demi hal yang telah lama berlalu.
Tapi? Entahlah! Aku pun tak tahu secara detail setiap batas-batas ukiran yang aku buat. Padahal ku tahu itu begitu penting dan malah sangat ku harapkan, namun biarlah semua terbuang layaknya jeroan hewan. Toh nantinya aku akan kembali mengukir hal yang sama dengan pola yang berbeda. Yang terpenting sekarang ialah aku tetap HARUS fokus melompat ke batu yang didepanku! Berharap tak terpeleset kembali. Semoga saja semua menjadi hal yang begitu membahagiakan dan tak jarang aku tertawa riang membuat semua orang di sekitarku menjadi tambah terhenyak oleh guyonanku.
Sebab mereka lah yang menjadi semangat dalam hari-hariku. Tiada yang lain selain mereka, yang selalu mencoba merangkulku, mengajakku kembali ke permukaan, selalu setia menatap masa depan meski aku sempat terseok, walau aku pernah tertatih. Mereka selalu ada untukku, mereka lah keluarga yang tak ternilai bagiku. Andai! Ya memang aku selalu berandai-andai, karna itu merupakan mimpi dimana kita BEBAS untuk bermimpi! Yang mana dari mimpi semua hal yang tak mungkin menjadi mungkin dengan sedikit kepercayaan bahwa kita bisa dan mampu menggapai mimpi kita tersebut. Asal mimpi itu tak berlebihan.
Mimpi yang masih terbilang wajar dan masih sanggup untuk kita kejar. Agar kita tak tenggelam dalam keterpurukan saat kita tak dapat meraihnya. Supaya keterpurukan jauh dari kita ketika semua angan kita tak tersentuh seujung jari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar