cinta semestinya bukan untuk bersenang,
cinta hanyalah figurasi dari dunia,
dimana semua sudah ada yang memegang,
karna hal itu begitu mengindahkan semata,
jangan sampai rajutan eksplorasinya melebur,
sebab kan sulit untuk merangkai ulang,
tatap lah hari mu yang telah lama kabur,
dengan setitik harapan yang perlahan datang,
karna sebagian dari itu tidaklah mudah terkata,
alunannya sangat sejuk terangkai,
lihatlah mereka yang sebaya,
terbuai lalu menangisi diri,
tersesal mengapa dirinya terbodohi,
menyesal lantaran waktu yang telah terbunuh,
hidupnya sudah bertambah mati,
oleh bumbu kebutaan yang meracuh,
ah! heran aku!
mengapa tak jua kau lihat?!
sedikit rona nafas dibahu?!
menunjuk sepertiga pemahat!
yang kemudian pergi bersama sepi,
ditemani oleh rasa terpuruk,
tiada lagi yang bisa dinikmati,
saat semua kian bertambah buruk,
AYO!!
kita melangkah!
bersama meraih mimpi!
bersama bergenggam tangan!
menuju hari yang cerah di esok hari!
jika mereka saja bisa!
mengapa kita tak bisa?!
buat apa selalu menanam bulir itu?
jika ternyata hanya akan menguras air mata!
untuk kau meracu?!
bila akhirnya kau tenggelam oleh cinta yang bermula dari dusta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar