Sekian lama menanti tak kunjung ada,
Keberadaanya kian memudar selepas kejadian itu,
Sampai kini memadat dan membeku,
Desirannya menghalangi langkah yang ingin dilalui,
Terhempas dari badai kini masuk ke dalam malapetaka,
Menunggu matahari yang ia rindukan,
Matahari yang memberikannya semangat hidup,
Matahari yang membuatnya sadar bahwa kehidupan haruslah terus berjalan,
Namun kini matahari itu enggan menghadap,
Dirinya selalu berandai-andai jika ia dapat melihat matahari lagi,
Sungguh betapa rindunya ia pada matahari,
Matahari yang menjadikannya seseorang yang mengerti,
Sekarang ia hanya termangu dalam kebisingan hari yang tak menentu,
Menjalani seribu malam bersama desahan resah,
Meriuhkan wajahnya seolah ia bahagia walau nyata ia menderita dan merana,
Lantaran sang matahari tak kunjung menyinari dan menghangatkan hari-harinya,
Masihkah ia memperoleh harapannya akan kedatangan sang matahari?
Bolehkah ia bermimpi bilamana sang matahari kembali menyongsong kedalam lubuk hatinya?
Ia begitu merindukannya,
Sangat-sangat merindukannya.
selama kita berpikir tentang KESETARAAN SOSIAL dan KESETARAAN EKONOMI,, kita TAKKAN PERNAH MAJU dalam SETIAP PERGERAKAN dan semua hanya SEBATAS ANGAN serta MIMPI....
seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!
Selasa, 06 September 2011
TIDAK ADA JUDUL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar