berbising beribu jaman dengan sehelai rambut kelam yang memberikan warna cerah pada sehelai perak di atas awan,, menyambut permintaan daari sebuah pergelengan debu di bawah jengkal persahabatan,, namun mengetik perbuatan tak mudah bila mengandalkan seeokor elang dan menolong hidup sepotong jangkrik,, entah mengapa asap itu berhamburan bak delman yang berlari mengawali pagi,, jika filsafat itu menjadi aliran jeritan tak bisa kah pelangi bersemai?? meretas situs-situs hati bersamaan energi logam hanya ferivikasi dinding gerak,, yang mengeramkan hal-hal fiksi,, inilah beragamnya dunia realisasi di dalam pikiran seorang durjana,, hingga menghentakkan beragam jiwa dan hasrat untuk bertahan,, mereka yang berenang untuk meraih emas yang mengandalkan buah gambaran sangat tak mungkin akan sampai di tengah telaga,,,
hari-hari telah berlalu namun sang pemotong kayu takhenti mencari hembusan merpati,, sebab tindakan menyamarkan desis gundah itu seperti memahat seonggok karang,, jumlah kemeriahan bahagia terus bertambah akan tetapi anak-anak meminumkan seteguk anggur dengan tangis,, kejanggalan rasa sayang ini hanya lah sebutir saja karena kemanjaannya pada masa-masa yang tak tergariskan,, sebagaimana raja Arthur berjuang untuk kerajaannya,, menyebabkan kemerdekaan untuk semua,,,
hinggapnya merpati di ketenangan pertaruhan raga sang bintang,, membiarkan kepemilikan diri bidadari menggapai kediaman,, kemudian goresan-goresan peluk menghardik berjuta mimpi sandaran gundah,, yang mencoba menggetirkan aksi jeritan kedamaian,, semut-semutpun menghibur kesenangannya lewat penindasan yang tak terlupakan,, masih ada kesendirian yang menghalau datangnya ketetapan kala sang mentari merambat,, sebentuk titik cinta terhelaikan dengan kerinduan,, bahkan keinginan yang terpendam membentuk wajan keriputan senang,,
mengenal kecewaan pun sangat keruh,, sementara cerita nya terjaga pada kemengertian,, banyak nama kemiskinan rasa hingga kediaman pun bersandang,,
kini kesetiaan yang merajalela telah terlewat,, jelita harapan menyongsong deburan perbedaan,, hanya segelintir penantian yang di mau,, karena ayat-ayat keceriaan menghadap,, kekuatan laskar kebebasan melukiskan kisahnya sambil menari di iringi dayang-dayang,, menyambut senyum kelengkapan hidup yang terhambat oleh sejumlah gersang,, sampai kehangatan tawa membawa indahannya Surga,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar