seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!

seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!
mereka yg memiliki nama EMAS di panggung DUNIA adalah mereka yg selalu mengutamakan kebenaran dan rasa kemanusiaan demi kepentingan orang banyak tanpa pernah memikirkan "BAGAIMANA KEHIDUPAN SAYA SENDIRI!!!!???" namun lebih kepada memikirkan "BAGAIMANA KEHIDUPAN MEREKA NANTINYA???!!!!"

Rabu, 22 Desember 2010

KENANGAN

maaf!! hanya kata itu yang selalu ku ucap, ketika salah ku lakukan. maaf!! itu yang biasa ku katakan, saat aku membuatnya menangis dalam tawa, sewaktu ku merintihkan hatinya dalam senyuman. bercanda bersamanya merupakan kenangan tersendiri bagi ku, karna kesibukannya yang sulit untuk bisa bersama. guyonanny, tawanya, senyumanny, semua tersimpan rapi dalam memori. yang ku sendiri masih merindukan kegiatan itu.


lusuhnya album di tanganku menjadi saksi bisu di mana aku di manja olehnya, di sayang olehnya, yang selalu mencurahkan segenap rasa kasih sayang kepadaku. lalu ku buka lembar demi lembar album ini, ku lihat tubuh mungil di gendongannya, aku merasa sangat bersalah kepadanya, aku merasa tak berarti selama dia masih ada. sekejap ku teringat pada suatu hari. di mana beliau menumpu kedua tangannya, mengangkatnya,


mengucap doa kepada Illahi. yang sayup terdengar, ada nama ku di sebutnya. sebuah nama dari salah seorang anaknya yang sering membuatnya menangis, membuatnya sakit, tapi ia tak pernah mempersoalkannya. sungguh, betapa ku merasa bodoh, merasa diriku adalah manusia tak berguna. lantas, dengan album di tangan, aku tersungkur. aku tak merasa jika air mata ini menitik di pipi. lalu film kenangan kembali berputar.


membawa pikiranku pada satu kejadian di saat terakhir ku melihat senyumannya yang ku tahu selama ini ia merintih dalam senyum, menangis dalam tawanya. sungguh tak kuat ku menahan perih dalam hati, tak berdaya ku untuk membendung air mata kala nafas terakhirnya ia hembuskan. sakit mengingat apa saja yang pernah ku perbuat, tak berdaya jika ku tahu bahwa sangat dalam sayatan di hatinya oleh kelakuanku.


Ibu, andai kau msih d smping q. ign rsany q bhgiakan engkw. ign rsany q mlhat snyum mu, twa mu, brcnda brsma mu lg. tp? kni kau tak lg ad d sni. Ibu, q ucpkn u/ ksekian kliny sbuah kta maaf kpdmu, krn aq blm sempat mmbuatmu bhgia, krn aq sllu mmbuatmu brsdih dlm doamu yg kau srtakn jg namaku. Ibu.. aq rindu pd mu Ibu.. aq rindu Ibu.. rindu padamu.. saat ni, skrang ni, dtik ini.. tp q tak bsa brbuat ap-ap Ibu.


Tuhan.. jka Kau iznkn u/ q bsa brsma dgn Ibu q. q ign mmbuatny bhgia Tuhan. tak mau q buatny mnngis lg, mmbuatny mrntih lg. tp, tu tak mngkn trjdi. skrang Ibu tlh brsma-Mu, tnang d si"-Mu. Tuhan.. apbla Kau prblhkn, q ign mnympaikn kta maaf u/ ny. krn slma bliau d smping q, aq tak bsa mmbuatny mrsa bngga mmlki ank sprti q Tuhan. aq hny bsa mmhon pda-Mu. trma ksh Tuhan, Engkau sdah prblhkn q mnitipkn maaf pdany.




--> IA LAH BIDADARI DUNIA, MENYERAHKAN SEMUANYA UNTUK KITA ANAK-ANAK MEREKA, TAK PERNAH MEMINTA BALAS ATAS SEMUA YANG IA BERIKAN, TAPI JUSTRU KITA YANG MELAKUKAN SEMUA ITU.... IBU, MAAF ATAS SEMUA YANG PERNAH KU LAKUKAN PADAMU (SAKIT HATI). MAAF IBU. <--


:')

Rabu, 01 Desember 2010

moment terakhir

ketika nafas kehidupan sudah sampai di ujung lubang suara,
kita takkan pernah tahu akan kemana kita nantinya,
celah-celahnya kian membuka perlahan dan kita belum juga menyelesaikan ucapan sakral itu,
namun suara telah habis terbuai oleh angin yang kemudian mendatangkan suara lanjutan dari lafadz tersebut,
memory tentang perjalanan semasa kita bernafas bebas, berbicara sesukanya,
berputar cepat melebihi dari kecepatan cahaya,


lubang itu kian membesar suara yang terdengar mulai memelan,
isak tangis kerap menghiasi ruangan,
tetapi lafadz itu belum juga selesai di kumandangkan,
serentetan kisah yang di lewati berjalan tenang menyelimuti kesedihan orang-orang di sekitar,


pekerjaan yang sering kita lakukan memotret ulang kebiasaannya,
bagian tubuh untuk berjalan sudah terasa begitu dingin dari es-es yang pernah kita pegang,
pandangan mata terus menerawang ke dalam pemutaran cerita hidup kita,
dua patah kata lagi akan melengkapkan lafadz yang kita ucapkan,


tapi kembali tangis dan air mata semakin deras mengudara menciptakan aroma pilu yang mendalam,
kaset kenangan yang berputar sudah mau usai,
namun kesulitan mengucapkan tiga huruf saja amat sangat sulit,
karna memang nafas kita yang tersengal menjadi polemik yang rumit,


bagian tubuh perut ikut mendingin,
memory kehidupan sudah tinggal sedikit lagi,
satu huruf pun siap mengudara,
pandangan sudah mulai tak jelas,


hentakan sekujur tubuh menggetarkan kasur, bantal, rerambut, semua yang mudah bergetar,
sampai akhirnya semua organ tubuh pun telah selesai dari tugasnya masing-masing
dan membuat hati, mata, kaki serta seluruh bagian tubuh orang terkasih bergetar hebat,
ruangan itu pun menjadi gaduh oleh jeritan, tangisan serta di banjiri oleh air mata mereka,
selimut yang selama ini membungkus hanya sampai di dada kini membungkus seluruh tubuh,


menutupi setiap lekukan bagian tubuh,
sekarang yang bisa menolong hanyalah amal ibadah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh dan sholeha,
bukan lagi mereka yang berseragam, bukan lagi mereka yang menghengkang-hengkang kaki di atas meja,
atau mereka yang dulu di cinta maupun harta benda,


semuanya hanya ilusi dari kefanaan dunia,
sebab itu semua hanya titipan dari-Nya yang Dia Amanahkan kepada kita,
dan tak sedikit pun kita berhak mengakui bahwa apa yang kita miliki adalah kepunyaan dari kita.

^_^