seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!

seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!
mereka yg memiliki nama EMAS di panggung DUNIA adalah mereka yg selalu mengutamakan kebenaran dan rasa kemanusiaan demi kepentingan orang banyak tanpa pernah memikirkan "BAGAIMANA KEHIDUPAN SAYA SENDIRI!!!!???" namun lebih kepada memikirkan "BAGAIMANA KEHIDUPAN MEREKA NANTINYA???!!!!"

Jumat, 17 Januari 2014

SYUKURKU

Tuhan, terima kasih atas anugerah-Mu untuk kami,
Anugerah yang sangat berharga bagi kami,
Tuhan, rasanya kami masih belum merasa bahwa semua yang Engkau berikan sebagai suatu ni'mat terbesar untuk kami,
Semua yang kami nikmati sampai detik ini rasanya adalah harga yang tak ternilai oleh apapun,

Namun Tuhan, kami merasa berdosa,
Karna kami masih menyia-nyiakan rahmat-Mu kepada kami,
Kami masih belum sanggup memikul amanah-Mu,
Untuk menjaga dan melestarikan bumi kami yang makmur,

Tuhan, maafkan dan ampuni kami
Yang masih bengal ketika Engkau menegur kami,
Kami hanyalah makhluk-Mu yang memiliki kekurangan,
dan keterbatasan,

Tuhan, pagi ini, kami berdo'a untuk saudara kami,
saudara kami yang masih tertindas,
Masih jauh dari kelayakan hidup,
Tapi Tuhan, kami masih mengharapkan rahmat-Mu kepada kami,
agar kami bisa membantu mereka yang masih dalam jeratan kesusahan.

Tuhan, sekali lagi, kami berterima kasih karna Engkau telah memberikan kami ni'mat-Mu.
Rahmat atas KEMERDEKAAN yang Engkau berikan 67 tahun yang lalu.




ANTOLOGI (kumpulan karya sastra) , 17 Agustus 2012
Judul : SYUKURKU
Karya : Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Pukul : 09:54 WIB

sadarkah kita?

ika bahagia ini adalah milik kami,,
bila tentram ini adalah hak kami,,

dapatkah kami mempertahankannya?

jika ceria ini adalah dari-Mu,,
bila suka ini adalah dari-Mu,,

dapatkah kami mensyukuri semua?

hari kemarin kami bersandar pada kebutaan,,
hari kemarin kami bersama cahaya-Mu,,
hari kemarin kami berjalan dalam kegelapan,,
hari kemarin kami berbuat tanpa mengetahui,,

namun kini,,

kami bersandar pada kesadaran,,
kami bersama wasiatnya,,
kami berjalan dalam cahaya-Mu,,
kami berbuat dengan pengetahuan,,

tetapi esok?

apakah kesadaran kami berguna dan bermanfaat?
apakah wasiatnya tetap kami jaga dan kami jalankan?
apakah cahaya-Mu akan terus menyinari hati kami?
apakah pengetahuan ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya?

jika kebahagiaan adalah milik kami semua,,
bila ketentraman ini merupakan hak kami semua,,
jika keceriaan ini adalah dari-Mu,,
bila kesukaan ini adalah dari-Mu,,

mengapakah kami harus takut kehilangan!?
bukankah Engkau telah memberikan nikmat-Mu?!
bukankah Engkau telah menurunkan rahmat-Mu?!


ya... esok lusa dan nanti,,
kami sendiri...
meringkuk dalam sepi dan kegelapan,,
sandaran kami hanya 3 hal,,

ya... esok lusa dan nanti,,
kami berbau tak sedap,,
terbungkus dengan sehelai kain putih,,
entah akan beranjak ke terang atau ke kelabu..


Jakarta, 02 Maret 2013
Judul: sadarkah kita?
Karya: Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Pukul: 07:51 WIB

Luka Terselubung

baru kemarin rasanya,
kau ucapkan kata cinta,
begitu indah dan bahagia,
tiadalah hal yang mengalahkannya,

baru kemarin kau bermanja,
melantunkan kalimat-kalimat mesra,
menatap langit diatas pundakku,
bermimpi dan ber-asa untuk terus bersama,

entah mengapa aku semakin takut,
takut bila kau kan pergi meninggalkanku,
sendiri, sunyi dan hampa
sampai aku terlena dalam keterpurukan,

sungguh, aku semakin terpana,
menapaki waktu dan hari,
semua serasa tiada beban,
hanya suka dan ceria,

hingga aku pun bermimpi,
bahwa kita kan selalu bersama,
sampai rambut penuh dengan uban,
dan kekuatan kian melemah,

aduhai... aku benar-benar tersihir!
jangan sampai aku menjadi demikian,
wahai... kau pun tahu,
aku tidaklah sempurna,

masih membekas luka dihari kemarin,
masa-masa percintaan dengan dirinya,
yang begitu aku sayang dan aku cinta,
dan aku pun kian ingat pada pemilik jiwa dan raga,

masihkah aku pantas dan layak untukmu?
yang telah mendustakan kisah asmara itu?
hati ini seperti kelu karnanya,
diantara kau dengan dirinya,



ANTOLOGI (kumpulan karya sastra) , 18 Agustus 2012
Judul : LUKA TERSELUBUNG
Karya : Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Pukul : 12:44 WIB 

dirimu

lugu,
pesona ayu wajahmu itu,
takkan ada pria menolakmu,
barangkali ia adalah bodoh,

menawan,
sepatutnya para bagi perawan,
membuat cendekiawan serta seniman,
terpikat akan dirimu yang anggun,

bersih,
terbesit dari rona wujudmu,
hati yang menyeruakkan cahaya,
itukah anuegrah?

ya... kau memanglah idaman,
bagi tiap pria bujangan,
yang akan siap meminang,
sebagai teman hidup dalam pelayaran,

namun... akankah itu semua bertahan?
dalam hitungan waktu serta zaman?
tetapi... hatimulah yang akan mengembalikan,
ketika waktunya dalam keabadian,

NOTE PRIBADI FACEBOOK, 14 JANUARI 2013
Judul : dirimu.
Karya : Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Pukul : 09:51 WIB

semuanya

telah lama aku tertidur,
tidur lelap dalam naungan,
naungan akan cerita legenda,
legenda dari tanah air,

sekali aku terheran-heran,
memandang mentari tak tersenyum,
ah... rasanya ingin ku bunuh,
masa tenang dan menjenuhkan,

tetapi apakah aku sanggup?
melalui episode kelam temaram,
hei... sobat!
dunia ini aku tak kenal,

hei... sahabat!
lihatlah lusuhnya aku sekarang,
tak berdaya tanpa upaya,
usang lagi pada gersang,

bila memang ini kemajuan,
lalu untuk siapa semuanya?
aku atau kalian sahabat-sahabatku?
lebih baik aku menjadi batu!

Facebook,, 23 Agustus 2013
Judul : semuanya
Karya : Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Pukul : 10:13 WIB

Pesan Untuk Masa Depan

Ceritakanlah duhai sahabat,
Betapa elok nan syahdunya alam ini bernyanyi untuk kita,
Dengarkanlah olehmu suara merdu dari pepohonan yang terbuai oleh angin,
Memunculkan rasa hangat dan damai didalam hati,

Setiap hari aku selalu bermimpi,
Bagaimana jadinya bila dunia kita begitu banyak rindangnya pepohonan,
Burung-burung bersorak riang menyambut sang raja siang,
Jangkrik dan kunang-kunang riang gembira menanti gelapnya malam,

Oh… sahabat, sungguh indah rasanya jika kita membayangkan,
Bagaimana bumi ini kembali hijau,
Dipenuhi oleh suara-suara merdu dari penghuninya masing-masing,
Tak pernah aku bayangkan bila senja ini akan membawaku pada kelamnya hari,

Berteman dengan seuntai bahan-bahan kimiawi,
Bersahabat bersama kandungan-kandungan zat berbahaya,
Berkumpul dan bermanja dengan orang-orang terkasih,
Yang dihiasi oleh asap dan polusi yang kian hari semakin mematikan,

Duhai kawanku,
Jemari ini rasanya sudah letih untuk mengabarkan,
Bahwa kita sebenarnya telah membunuh diri kita sendiri secara perlahan,
Menyambung hidup dengan bahan berbahaya itu,

Rasanya aku ingin sekali melintasi waktu ditemani olehmu,
Membawa cerita dan kisah kita dimasa ini untuk anak cucu kita nanti,
Membawa kabar suka cita karna kita sudah menjaga dan melestarikan alam ini,
Mungkin itu hanya persepsiku saja yang takkan berbuah manis,

Oh… sahabat,
Andai kau mendengarkan celotehku ini aku harap kau tidak marah,
Jika kau membaca tulisanku ini,
Ku harap kau takkan gundah gulana,

Maaf nak! Ayah tak bisa menjaga bumi ini untukmu dihari esok!
Maaf cucuku! Kakek tak mampu berbuat apa-apa untukmu!
Maafkan aku yang tak bisa memberikan kalian penglihatan,
Betapa indah dan eloknya bumi iniketika tumbuhan masih berdiri gagah!
Maafkan aku!! Maafkan aku!!

Jakarta, 30 Januari 2012
Karya : Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Judul : Pesan Untuk Masa Depan
Pukul : 02:55 PM

Usang Mimpi yang Kau Kejar

usahlah kita menatap sayang,
dunia kita memang bersebrang,
dahulu merupakan masa senang,
hati kita saling berpegang,

waktu sudah berputar,
kata sudah terlontar,
kau dan aku,
tidak lagi menyatu,

engkau pergi meninggalkan asa,
sisa harapan yang kita punya,
engkau pergi bersama dengannya,
meraih mimpi serta cita-cita,

tinggallah aku menyendiri,
bimbang untuk melangkah,
aduhai dinda yang berseri,
yang sebentar lagi 'kan menikah,

lirih hati beruntai duka,
menatap pilu pelangi dunia,
adalah aku lelaki yang setia,
atau memang aku yang pe'a,

biarlah kurajut kini,
hamparan mimpi yang berlalu,
wahai dambaan hati,
semoga engkau bahagia selalu,



Jakarta, 13 Januari 2014
Karya : Muhamad Reza Aqbar Perdawa
Judul : Usang Mimpi yang Kau Kejar
Pukul : 23:53 WIB