seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!

seorang manusia biasa,,, TIDAK LEBIH!!!!
mereka yg memiliki nama EMAS di panggung DUNIA adalah mereka yg selalu mengutamakan kebenaran dan rasa kemanusiaan demi kepentingan orang banyak tanpa pernah memikirkan "BAGAIMANA KEHIDUPAN SAYA SENDIRI!!!!???" namun lebih kepada memikirkan "BAGAIMANA KEHIDUPAN MEREKA NANTINYA???!!!!"

Sabtu, 26 Maret 2011

CINTA SEJATI (BEDA ZAMAN - BEDA PEMIKIRAN) bagian ke-38 ;secara singkat;

siapa sih yang tak menginginkan CINTA SEJATI? tentunya semua orang menginginkan itu. apalagi CINTA SEJATI yang sampai MATI! seperti kisah percintaan klasik-nya ROMEO DAN JULIET. bagi sebagian orang tentu akan sangat senang sekali ketika telah menemukan CINTA SEJATI nya, malah akan "royal" kepada CINTA SEJATInya tersebut namun entah mengapa! rasanya gua tidak begitu "srek" dengan statement itu! dimana pernyataan tentang CINTA SEJATI yang TAK HARUS MEMILIKI.



maksudnya adalah jika kita memang telah menyatakan bahwa pasangan kita itu CINTA SEJATI kenapa kita MESTI MENINGGALKANNYA?! lalu apakah itu yang dikatakan dengan CINTA SEJATI?! dan apakah itu pun menandakan bahwa kita cinta dan sayang kepada pasangan kita?! KATANYA KITA CINTA DAN SAYANG TAPI KITA JUSTRU PERGI MENINGGALKANNYA DAN MEMBIARKANNYA SAKIT SERTA TERPURUK! apakah itu yang dimaksudkan dengan kata CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI?!



langsung aja ke point dari tulisan ini...



CINTA SEJATI!? seperti kandungan kata yang begitu "wah!" karna memang kita sama-sama menginginkan itu. tapi sekarang ini gua malah beranggapan bahwa kata dan makna itu TELAH MELENCENG! bahkan JAUH dari koordinatnya berada. salah satunya adalah tentang sebuah STATEMENT yang menyatakan CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI hmmm.... rasa-rasanya kita sudah tak asing lagi dengan statement itu. karna memang kita yang telah terbiasa mendengarnya ketika kita sudah merasa tak bisa dan tak sanggup untuk membuatnya (pasangan kita) bahagia.



sekarang begini, selama ini kita selalu terDOKTRIN oleh pernyataan yang menyatakan "CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI!" kalo emang cinta sejati, kenapa tak harus memiliki?! CINTA SEJATI ITU HARUS DIMILIKI BUKAN TIDAK HARUS MEMILIKI! kita mengaku bahwa kita cinta tapi kenapa kita pergi?! kita mengaku bahwa kita ingin pasangan kita itu bahagia tapi kenapa kita malah meninggalkannya?!



LANTAS?! apakah itu yang dinamakan dengan CINTA SEJATI (CINTA DAN SAYANG)?! gua yakin bangat kalau diantara kalian ada yang MENYESAL karna meninggalkan pasangan kalian! 1000% gua yakin akan hal tersebut! KALIAN BAHKAN MERASA BAHWA KALIAN TELAH SALAH MENANGGAPI STATEMENT "CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI!!" BUKAN UNTUK MENJATUHKAN! BUKAN UNTUK MENCARI YANG BENAR! BUKAN UNTUK MENCARI GENGSI! BUKAN UNTUK MENCARI SIAPA YANG BENAR! TAPI MEMBENARKAN YANG SALAH DAN MEYAKINKAN YANG SUDAH BENAR!! CINTA SEJATI ITU HARUS DIMILIKI BUKAN TAK HARUS MEMILIKI!! KARNA KITA MEMANG SAYANG DAN CINTA SAMA PASANGAN KITA!! JIKA KITA PERGI MENINGGALKANNYA?! ITU MENANDAKAN BAHWA KITA TAK CINTA DAN TAK SAYANG DENGAN PASANGAN KITA!!



JIKA MEMANG PASANGAN KITA TAK BAHAGIA KENAPA KITA HARUS PERGI MENINGGALKANNYA?! SEMESTINYA KITA MENCARI SOLUSI ATAU CARA LAIN UNTUK MEMBUAT PASANGAN KITA BAHAGIA!! BUKAN DENGAN PERGI MENINGGALKANNYA!! sama halnya dengan CINTA SEJATI kita kepada ORANGTUA maupun kepada TUHAN YANG MAHA ESA! apakah kita yang sudah tak bisa membahagiakan-Nya PERGI?! apakah kita yang sudah tak bisa membahagiakannya (orangtua kita) LANTAS kita PERGI?! TENTU KITA AKAN BERUSAHA MENCARI JALAN LAIN UNTUK MEMBUAT-Nya BAHAGIA!! TENTU KITA MENCOBA CARA LAIN AGAR ORANGTUA KITA BAHAGIA!! TAPI ANEHNYA!! KETIKA KITA MENANGGAPI "CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI!!".



HMM...!! NAMPAKNYA KITA TELAH SALAH!! APAKAH CINTA SEJATI KITA KEPADA ALLOH DAN KARNA KITA TAK BISA LAGI MEMBUAT-Nya BAHAGIA LALU KITA MENINGGALKAN-Nya?! ATAU MENINGGALKAN ORANGTUA KITA?! TENTU TIDAK!! TAPI KENAPA BERBEDA DENGAN KEKASIH KITA?! KITA SEPERTI ORANG YANG EGOIS!! DAN KITA SEPERTI ORANG YANG TAK KREATIF!! KITA SEPERTI ORANG YANG MUNAFIK!! KITA SEPERTI ORANG YANG BODOH!!



KALO MEMANG KITA INGIN MENCINTA DAN MENYAYANG?! UNTUK APA KITA HARUS MENYAKITI?! INI JUGA YANG AKHIRNYA MEMBUAT SEMUA MENJADI TERANG!! CINTA PASTI AKAN MERASAKAN SAKIT!! ARTI YANG DIMAKSUD DENGAN SAKIT ITU ADALAH KETIKA PASANGAN KITA "PERGI" (MENINGGAL!) ITU MAKNA YANG SEBENARNYA!! BUKAN BERMAKNA "MENINGGALKANNYA!" KARNA KATA-KATA MEMILIKI KANDUNGAN ATAU MAKNA YANG BERBEDA!! BAHKAN ARTI DARI KATA "CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI!!" ITU MENYATAKAN SUATU KEADAAN DIMANA PASANGAN KITA TELAH TIADA!! BUKAN KETIKA PASANGAN KITA MASIH ADA LANTAS KITA MENGATAKAN ITU!! SEOLAH DENGAN MENGATAKAN ITU, KITA SUDAH MENYUMPAHI PASANGAN KITA TIADA!!



JADI, MAKNA KATA ATAU STATEMENT MENGENAI CINTA SEJATI TAK HARUS MEMILIKI ITU IALAH KETIKA PASANGAN KITA TELAH TIADA BUKAN DISAAT PASANGAN KITA MASIH ADA TAPI KITA MALAH MENYATAKAN ITU. SEOLAH KITA MEMBERIKAN SUMPAH KEPADA PASANGAN KITA UNTUK SEGERA WAFAT! alhasil pemikiran kita yang WAFAT!



ya itu sih dari pemikiran gua ya! ENTAH dengan kalian.

Selasa, 15 Maret 2011

APAKAH?!

Tatkala aku merasa suatu perasaan dimana semua yang terjadi seolah tak pernah mengalami suatu pemikiran dimana hati tak di sukai,
Mengingat suatu kisah tentang “4 LILIN”,
Ya! Di sana (Kisah 4 Lilin)! Ada suatu keadaan yang benar-benar nyata!
Dimana “DAMAI” sudah tak butuhkan lagi!
Dimana “IMAN” seperti debu!
Dimana “CINTA” bagai santapan anak muda belaka!
TAPI ada satu Lilin terakhir yang terang benderang!
Yang MAMPU menyalakan ketiga lilin tadi,
Lilin HARAPAN!
Itu lah lilin yang TIDAK BOLEH padam!
Harapan terhadap suatu perubahan ,
Harapan tentang hari esok yang lebih baik,
Harapan di mana kebodohan tak lagi merajalela,
Harapan yang dimiliki semua orang!
Saya, Anda, dia, kalian, mereka,
Siapa saja!
Kita tentu memiliki harapan,
Lantas apakah kita akan membiarkan lilin Harapan itu padam?!
Atau berbuat suatu perubahan yang berarti untuk semua orang?!
Di sini, aku memandang lemah kearah sejahwat manusia,
Handai taulan yang berjuang untuk tetap bertahan hidup,
Sanak family yang resah karna ketakutan akan biaya hidup,
Sahabat dan teman yang selalu berusaha untuk bias kembali meneruskan sekolah,
Menata kehidupan mereka demi hari esok,
Padahal mereka tahu!
Nyatanya mereka paham!
Bahwa satu point dalam kehidupan mereka sekarang ialah melakukan suatu rencana kedepan,
Bukan untuk diri mereka!
Tidak untuk bersenang esok hari!
TAPI!
Untuk anak-anak mereka!
Demi seorang malaikat kecil di rumah mereka kelak!
Aku! Telah terjatuh berulang kali demi mempersiapkan semua!
Memperhitungkan hal yang sekiranya untuk di jadikan dan diperpadukan untuk melaksanakan kesiapan!
TAPI!
Aku malah memperjuangkan hak orang-orang diluaran sana!
Yang mana kaum-kaum itu tak pernah tersentuh seujung kuku jari oleh tangan=tangan yang jaya!
Aku tahu itu salah!
Aku tahu itu tak masuk akal!
NAMUN!
Aku merasakan!
Aku berasa!
Aku melihat!
Aku menyentuh!
Karna aku memiliki perasaan untuk membantu!
Seorang dosen ku sekarang mengatakan “hidup di Ibu Kota penuh dengan INDIVIDUAL!
Ya! Beliau Benar!
Jakarta! Kota Harapan semua kalangan!
Harapan untuk merubah kehidupan mereka yang merantau!
Satu per satu mereka berjalan menyusuri jalan di salah satu jalan di Ibu kota,
Tidak ada yang pernah ku lihat mereka menundukan kepala kepada mereka yang lebih tua!
Tak pernah sekilas saja aku memandang ada satu diantara orang-orang yang sibuk mengucapkan “permisi bapak, numpang lewat”,
Jika anak muda yang sedang berjalan dengan kawannya,
Kemudian diantara kawanan pemuda itu mengucapkan kata itu,
Maka anak muda yang mengucapkan itu akan di gunjing oleh kawannya!
Sungguh ironis sekali mengetahui hal yang begitu baik (per-DAMAI-an) telah mati!
Lalu saat mereka melintasi sebuah jembatan penyebrangan dan melihat dari kejauhan ada seorang ibu atau anak-anak yang kumal,
Mereka akan melewati kaum itu begitu saja!
Atau malah jika ada yang memberikan sedikit uang,
Kawan mereka akan menasehati kawannya yang memberikan sedikit uang itu dengan ucapan “kalau seperti itu sama saja kita membiarkan mereka menjadi seorang PEMALAS!”
Memang itu benar! NAMUN! Satu hal yang kita lupakan! Satu point istimewa yang telah kita lupakan begitu saja!
IMAN kita telah runtuh oleh perlombaan hidup ini!
Kedua lilin telah padam!
Karna keduanya padam maka Lilin ketiga (CINTA) ikut padam seiring padamnya Lilin kedua,
Sebab kedua lilin sebelumnya adalah suatu kesatuan dimana CINTA menjadi dasar dari semua itu!
Lantas jika sudah begitu apakah kita harus memadamkan Lilin keempat (HARAPAN)?!
Sebuah perihal yang sangat PENTING bagi kelangsungan kehidupan kita,
Hari ini, esok, lusa, dan mendatang!?
Akankah kita biarkan lilin itu kehilangan sinarnya?!
Dan tak berguna bagi lilin-lili n yang telah padam?!
Tataplah mereka yang tertawa lepas!
Lihatlah mereka yang tersenyum gembira!
Pandanglah mereka yang belum tahu menahu!
Bagaiman jika itu adalah mereka (ANAK KALIAN)?!
Saudara kalian?! Teman kalian?! Sahabat kalian?!
Apakah ketiga lilin itu akan tetap kalian padamkan?!
Atau malah membiarkan ketiga lilin itu tetap bersinar binary?!
Kawan, teman, saudaraku, apakah kita pantas jika kita menahan uang kita yang ada di dalam dompet kita?
Kawan, teman, saudaraku, apakah kita layak di sebut sebagai manusia yang memiliki hati dan perasaan?
Di sana? Banya tersebar orang-orang yang merindukan per-DAMAI-an, mencari dimana ke-IMAN-an, dan berjuang demi CINTA mereka kepada mereka yang dikenal saja! TAPI tidak dengan HARAPAN mereka untuk mewujudkan suatu pitagoras dari ke-INDIVIDU-an kita selaku pemilik hati.

Selasa, 08 Maret 2011

berusaha.

akankah moment ini akan terus ku nikmati?
bersama menepis sepi?
berharap semua kan indah?

ah! aku begitu lemah!
begitu bodoh tentang asmara!

tiada lagi perkara yang ku inginkan,
hanya menanti dalam keinginan,
menepi dibalik dunia ketiga,
sampai aku hanyut terbawa gelombang,

hai! apakah aku pantas untuk tetap bersamamu?
aku disini,
berteman dengan gelap,

siapakah yang kan ku dapat!?
hanya angin yang berkata,
dia? dia? dia?
semua serasa sama!

tak pernah ku merasa bahagia!
meski ku tetap berusaha!
tetap saja itu hanya sekejap!
kemudian lenyap!

dimana?
dimana?
dimana?
dimana?

aku terseok dalam jurang!
aku tertatih dalam lubang!
dimana? dimanakah orang-orang?!
haruskah aku terbang?!

TAPI!?
aku bukanlah binatang bersayap!
yang bisa keluyuran ke sana dan ke sini!
tak seperti rayap!
melata dalam batang kayu yang rapuh!

sudahlah!
hariku masih panjang!
waktu masih tenang!
menungguku untuk menjadi seorang pemenang!

dimana semua me-NGANTRI,
untuk ku jadikan seorang ISTRI,
MESKI aku tetap berharap!
KAU yang menemani!
Namun?!

ah! sabodo teuing dengan semua itu!
aku hanya ingin diam,
tak mau mengambil langkah!
bukan karna ku takut!
TAPI KARNA KU SEDANG MENCARI JAWABAN!

TUNGGU AKU KETIKA AKU SUDAH MENDAPATKANNYA!

itulah!

sebuah kehidupan hanya suatu reotrika nyata,
saat semua hilang bersama sepi,
kau kan merasa dirimu tak berharga,
karna semua telah ternodai,

lihatlah!
semua yang ada di hadapanmu!
itulah yang kau raih!
itulah yang kau mau!
itulah yang menjadi gairah!

kau sekarang bernada,
esok kau kan membisu,
berdiam dalam tanah!
menunggu!

apa yang kan kau dapat!
secuil dosa atau malah suil pahala!

bukan mengenai cinta!
bukan tentang harta!
dimana semua memang fana!
kan mudah musnah!

ucapkanlah walau satu ayat!
sebelum engkau berubah menjadi mayat!

untuk apa?

cinta semestinya bukan untuk bersenang,
cinta hanyalah figurasi dari dunia,
dimana semua sudah ada yang memegang,
karna hal itu begitu mengindahkan semata,

jangan sampai rajutan eksplorasinya melebur,
sebab kan sulit untuk merangkai ulang,
tatap lah hari mu yang telah lama kabur,
dengan setitik harapan yang perlahan datang,

karna sebagian dari itu tidaklah mudah terkata,
alunannya sangat sejuk terangkai,
lihatlah mereka yang sebaya,
terbuai lalu menangisi diri,

tersesal mengapa dirinya terbodohi,
menyesal lantaran waktu yang telah terbunuh,
hidupnya sudah bertambah mati,
oleh bumbu kebutaan yang meracuh,

ah! heran aku!
mengapa tak jua kau lihat?!
sedikit rona nafas dibahu?!
menunjuk sepertiga pemahat!

yang kemudian pergi bersama sepi,
ditemani oleh rasa terpuruk,
tiada lagi yang bisa dinikmati,
saat semua kian bertambah buruk,

AYO!!
kita melangkah!
bersama meraih mimpi!
bersama bergenggam tangan!
menuju hari yang cerah di esok hari!

jika mereka saja bisa!
mengapa kita tak bisa?!

buat apa selalu menanam bulir itu?
jika ternyata hanya akan menguras air mata!
untuk kau meracu?!
bila akhirnya kau tenggelam oleh cinta yang bermula dari dusta!

AKU HARAP

dapatkah kau ucapkan seilir angin surgawi?
memabawa kita memadu indahnya diri,
bersama kenangan ini,
kurajut cita dan harapan bersama sampai mati!

engkau yang menaruh sedikit harap,
janganlah kau buang rasa yang gegap,
hingga semua tak berhiaskan degap,
tapi ku kan selalu ada untuk mendekap,

aku tahu engkau merasakan jua,
semerbak wangi asmara,
semua itu sungguh nikmat terasa,
jikalau engkau ada tentu tiada dua,

disini,
aku duduk tersipu,
disini,
aku duduk termangu,
disini,
aku diam membisu,
disini,
aku terpaku,

memandang lemah bayangmu,
yang ku lihat diwaktu siang,
sungguh aku tak bisa melupakanmu,
yang sungguh ku cinta serta ku sayang,

ah! betapa jiwa ku terhenyak oleh api kasmaran,
menutup sejuta khayalku dalam kehidupan,
hanya demi mendapatkan seorang gadis yang ku impikan,
dimana ku takjub oleh raganya yang menawan,

memang aku bukanlah seorang binaragawan!
memang aku bukanlah seorang bangsawan!

tetapi cinta yang ku miliki untukmu lebih gagah!
lebih kekar!
melebihi otot-otot para binaragawan!
dan!
sayangku ini sangat bahkan melebihi harta!
dimana berlian, intan dan permata,
tak bisa menandingi mahalnya rasa sayang!

entahlah! apakah kau yang disana ingin tahu?!
tidak usahlah untuk bergandengan tangan,
sekedar bertatap saja itu sudah cukup bagiku,
untuk menghilangkan rasa dahaga rindu di dada,

ya! aku BUKANLAH seorang PECUNDANG!!
yang diam tanpa kata!
yang diam dengan sejuta harap!
yang diam karna TAKUT berbicara!

TAPI!!
lantaran aku sulit untuk mengungkapkan!
sebuah rasa dibalik dunia cinta!
asmara muda yang bergelora sangatlah indah,
semua TETAPLAH FANA!

disini,
aku berdiri terjaga,
disni,
aku berdiri menjaga,
disini,
aku berdiri berjaga,

terjaga agar rasa itu tak pergi,
menjaga supaya alunannya tetap bersimfoni,
berjaga jika engkau tak ada disisi!

KARNA MEMANG AKU CINTA DAN SAYANG KEPADAMU!!

(maaf! kalau kata-katanya agak sedikit jelek! ^_^)

KEBEBASAB (BEDA ZAMAN-BEDA PEMIKIRAN) secara singkat ;bagian ke-36;

Kebebasan yang selalu kita bahas, kebebasan yang menjadi suatu HAM bagi setiap manusia. Dimana perkara ini begitu sangan rentan dan sangat tak bisa dihindarkan oleh sahaja yang menginginkan suatu FREEDOM dari kerasnya kehidupan sekarang. Tak ada seorang manusia pun yang tak menginginkan kebebasan, apalagi kebebasan untuk bergerak, bersuara, berkarya, berekspresi, berkreasi. Siapa juga yang tak menginginkan kebebasan? sekalipun itu seekor binatang maupun tumbuhan. Sudah menjadi suatu garis hidup dimana setiap makhluk yang hidup tentu mengharapkan kehidupannya bebas dari segala jeratan kondisi serta keadaan.

Namun sangat disayangkan jika ternyata kini semua telah menjadi hal yang begitu tabu untuk dibahas. Karna perkembangan pikiran dan Zaman, kedua faktor itu menjelaskan secara REAL dimana semua yang terjadi serasa tiada guna. Meski Zaman telah berkembang dan teknologi kian maju dengan pesat. Ah, pusing kepalaku jika harus memikirkan hal ini namun setidaknya dari sakit kepala itu aku dapat memikirkan sedikit agar kita bisa bebas.

Bebas dalam pengertian yang wajar dan tidak terlalu berlebihan sebagaimana yang terjadi pada anak muda zaman sekarang (ALAY). Akan tetapi itu semua adalah sedikit pergeseran dari rasa BEBAS itu sendiri. Anak muda ini (yang ALAY) itu BEBAS! BEBAS mengekspresikan rasa dan apa yang mereka rasakan. Bayangkan saja, mereka itu tak perlu takut untuk berucap (yang wajar) dan mereka juga tidak begitu memusingkan untuk menjalankan semuanya (hidup).

Meski kelak mereka akan tahu bagaimana PAHIT nya sebuah kehidupan TAPI! kita bisa melihat dari nilai positif nya tentang hal ini. Dimana keengganan diri kita untuk bisa bereaksi oleh sikap dan sifat muda kita dahulu. Kadang jiwa muda kita yang dahulu penting untuk kita tunjukkan sebagai wujud penghargaan kita kepada hidup kita terdahulu. Bukannya malah merasa bahwa itu harus dikubur, atau bahkan tak ada waktu untuk memunculkan jiwa muda itu.

Langsung saja ke point dari tulisan ini..... ^_^

KEBEBASAN / FREEDOM (HAM), sejauh ini kita begitu paham akan suatu nilai kebebasan yang hakiki dimana kebebasan kita selaku makhluk hidup yang diciptakan dengan sejuta makna maupun sejuta khayalan. Dengan kondisi kehidupan yang juga sudah semakin bertambah maju bahkan sudah sangat riskan dengan segala sesuatu yang dapat merugikan tubuh kita (penyakit yang baru). ya! internet, suatu media dunia maya yang menjajikan suatu kebebasan untuk kita. Internet juga sudah menjadi bagian dari kehidupan kita (yang modern), bukan suatu hal yang begitu mahal nilainya.

karna kita sudah semakin mudah untuk mengakses dunia ke-tiga itu (Internet = dunia maya). Bahkan ada beberapa aplikasi di Internet yang telah meng-Evolusi-kan BUKU DIARY (CATATAN HARIAN) kita. Dengan sedikit suguhan yang penuh dengan kreasi, dengan sejuta kreasi itu kita ditantang untuk berekspresi dengan semua kemampuan kreatifitas kita. Bukan semata untuk membuat nota hitam dalam hidup kita.

setiap hal yang ada, bila dilihat dengan sisi positif tentu semua itu begitu baik manfaatnya tak TERKECUALI dengan Internet itu sendiri. Seperti yang sudah saya catatkan sebelumnya dalam catatan saya yang berjudul DUNIA MAYA VS DUNIA NYATA, telah terjelaskan sedikit perihal ini. Namun semua itu setidaknya sebagai wujud perbandingan diri saya (pemikiran saya dengan orang banyak / saling berbagi).


Kebebasan yang SESUNGGUHNYA tentu lah ada didalam DUNIA NYATA bukan DUNIA MAYA tapi kebebasan yang saya maksudkan melalui DUNIA MAYA ialah KEBEBASAN bagi mereka yang sibuk dengan aktifitas (bekerja). Karna memang sebagian dari mereka yang sibuk sangat sulit untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan dan tak jarang sulit mencari solusinya. Melalui Internet, mereka yang demikian sekiranya dapat mengurangi beban mereka tersebut.

Bukan kita (manusia) adalah makhluk sosial? dimana kita tak dapat hidup sendiri? dan kita juga tak bisa selalu menyelesaikan masalah dengan sendirinya? butuh orang lain yang bisa membuat kita untuk mengambil suatu option dalam kehidupan ini (kawan, keluarga dan kekasih). Lantas Kebebasan yang sesungguhnya itu sangat tak bisa lagi kita harapkan untuk bisa meluapkan segala sesuatu hal yang tak bisa kita ucapkan, namun dengan adanya Internet kita bisa meluapkan itu semua dan kita pun bisa mendapatkan solusi yang terbaik dari semua pilihan yang terbaik.

Alangkah indahnya jika kita bisa tahu bahwa "SEBUAH MASALAH YANG BUKAN MERUPAKAN MASALAH KITA JANGANLAH PERNAH DISEPELEKAN (DIACUHKAN) KARNA SETIAP MASALAH YANG ADA TENTU AKAN KITA RASAKAN JUGA!"

Jadi, Janganlah kita menyepelekan suatu problem dari orang yang kita kenal bahkan menganggap masalah dia itu bukan masalah kita, karna siapa tahu jika kelak masalah yang dialami oleh kawan kita itu akan kita rasakan juga! KEBEBASAN ITU MERUPAKAN SUATU HAL YANG SANGAT POSITIF DENGAN SEGALA HAL YANG MUTLAK UNTUK KITA BERIKAN KEPADA SIAPA SAJA. TAK TERKECUALI KEPADA ADIK-ADIK KITA YANG MASIH SEKOLAH (SISWA / MAHASISWA).

setidaknya sedikit hal ini dapat menggugah naluri kita sebagai seorang insan yang memiliki daya kreatif dan daya pikir selayaknya manusia normal. TAPI jika tak bisa membantu? ada baiknya kita mencari solusi melalui cara lebih INTERN. Bukan bermaksud untuk tidak mau menanggapi TAPI kita akan lebih dekat dari sebelumnya dengan diri kita. ^_^

MUNGKIN SEGITU DULU TULISAN INI, SELEBIHNYA NANTI MENYUSUL (MAAF JIKA DI AKHIR TIDAK NYAMBUNG TAPI SEKALI LAGI, BACA TULISAN SAYA DENGAN PEMIKIRAN YANG LEBIH MENDALAM). terima kasih Wassalamu'alaikum Warrahmatullohi Wabbarrakatuh. ^_^

mencoba.

Sudah cukup lama aku memendam perasaan ini, sudah kian menggununglah semua rasa. Aku tahu itu tak baik akan tetapi aku heran kenapa semua harus terjadi? Satu yang tak bisa ku terima! Semua serasa tak pernah mau berhenti. Semua selalu senang usil dalam benakku! Bahkan untuk bergerak sejenak saja tak bisa! Apa yang harus aku perbuat? Jika saja aku masih bisa mendirikan suatu asal-usul dari balik keburaman ku, maka hanya satu yang ingin ku kerjakan! Hanya satu yang mau ku hasilkan! Bukan semata untuk saja! Bukan untuk sanak Family! Tapi untuk mereka yang telah mau memberikan cintanya kepadaku!

Mereka yang sudah mau rela berbagi waktu denganku! Untuk melakukan apa saja yang sekiranya dapat meluapkan segala gelisah, gusar, risih, dan lainnya. Harapan itu sudah kian berlari jauh dari pandanganku. Sungguh ku tak mau berbuat seperti itu. Hanya karna aku buta pada suatu masa dimana hal yang terindahkan telah menyeringai damai.

Dua mata yang tenang itu menatap begitu tajam, menusuk kedalam pikiran. Membuatku bertanya-tanya, “apa yang ia pikirkan? Apakah ia akan melukai ku?” saat semua berlalu dengan ramah-tamah. Aku hilang tertelan gelap malam, terhenduslah aku oleh angin yang berhembus. Membuyarkan segala daya serta upayaku untuk tak terjamah. Ah, mungkin memang sudah waktunya aku bersandar dibahu seseorang. Mungkin juga aku sudah siap untuk melangkah lebih jauh demi hal yang telah lama berlalu.

Tapi? Entahlah! Aku pun tak tahu secara detail setiap batas-batas ukiran yang aku buat. Padahal ku tahu itu begitu penting dan malah sangat ku harapkan, namun biarlah semua terbuang layaknya jeroan hewan. Toh nantinya aku akan kembali mengukir hal yang sama dengan pola yang berbeda. Yang terpenting sekarang ialah aku tetap HARUS fokus melompat ke batu yang didepanku! Berharap tak terpeleset kembali. Semoga saja semua menjadi hal yang begitu membahagiakan dan tak jarang aku tertawa riang membuat semua orang di sekitarku menjadi tambah terhenyak oleh guyonanku.

Sebab mereka lah yang menjadi semangat dalam hari-hariku. Tiada yang lain selain mereka, yang selalu mencoba merangkulku, mengajakku kembali ke permukaan, selalu setia menatap masa depan meski aku sempat terseok, walau aku pernah tertatih. Mereka selalu ada untukku, mereka lah keluarga yang tak ternilai bagiku. Andai! Ya memang aku selalu berandai-andai, karna itu merupakan mimpi dimana kita BEBAS untuk bermimpi! Yang mana dari mimpi semua hal yang tak mungkin menjadi mungkin dengan sedikit kepercayaan bahwa kita bisa dan mampu menggapai mimpi kita tersebut. Asal mimpi itu tak berlebihan.

Mimpi yang masih terbilang wajar dan masih sanggup untuk kita kejar. Agar kita tak tenggelam dalam keterpurukan saat kita tak dapat meraihnya. Supaya keterpurukan jauh dari kita ketika semua angan kita tak tersentuh seujung jari.

Jumat, 04 Maret 2011

CURAHAN HATI-ku

Banyak sudah yang ku alami akhir-akhir ini, entahlah apa yang harus aku perbuat sekarang ini. Aku sudah buntu mencari solusi dari semua masalah ini, padahal aku tak mau semua ini terus berlanjut hingga aku sendiri tak bisa bergerak seperti sekarang ini. Aku ingin keluar sejenak dari kota yang begitu menyesakkan ini (Jakarta) namun bagaimana caranya aku keluar dari kepenatan ini? Semua yang aku kerjakan jelas mengudara di langit Ibu Kota. Dan takkan lama lagi semua kegiatan ku yang dahulu akan aku rasakan kembali akan tetapi satu sisi aku ingin terlepas dari kekangan rantai hidup (sejenak) lalu menjalaninya kembali.

Semua persoalan mulanya hanya setitik, kemudian ketika aku akan bergerak untuk menyelesaikan itu. Rongganya kian membesar peralahan. Dengan sontak aku bingung harus berbuat apa? Aku takut salah dalam mengambil keputusan, tiada seorang pun yang rela berbagi waktu padaku (saat itu). Aku hanya termangu dibalik duka yang begitu berlarut. Berspekulasi dengan waktu, bertaruh dengan masa depan. Memang aku adalah manusia yang begitu bodoh tak bisa tegas dalam berkeputusan. Tapi aku hanya seorang bocah yang masih minim akan pengalaman tentang arti berkoalisi.

Surat-surat kecil yang ku buat (note) didalam jejaring sosial, tak membuahkan hasil sebuah jalan menuju titik terang. Lama aku diam pada posisiku yang demikian, bersuguh pada dahaga lahirian, berlomba mamacu adrenalin demi seorang balita dalam lukisan kehidupan keluarga. Ah! Sungguh aku begitu lemah! Aku begitu lesuh! Memandang hari dimana cahaya mentari siap merangkulku. Membimbingku ke arah yang terpampang jelas menuju ruang kebebasan. Karna daya ku sudah terkuras habis untuk menerawang pemandangan di pinggiran kota dimana aku dilahirkan. Yang menjadi gudangnya orang-orang tak terjamah oleh tangan-tangan yang mulia.

Mereka semua terseok saat mengarungi samudera kehidupan ini, mereka semua tertatih menyambut melodi harapan. Sebab kehidupan di yang ada di Tanah Air ku sangatlah sukar untuk diretas! Lantaran harapana hanyalah seonggok tanaman putri malu yang mekar dalam pelangi. Kemudian aku mencoba untuk melayangkan sebuah surat, secarik surat berbentuk HyperText. Surat yang berisi jeritan-jeritan mereka semua yang dijalanan. Surat yang mengumandangkan jalinan kebersamaan, surat yang mengisyaratan jika keperdulian hanya cacian bagi lusuhnya seragam kerja tubuh berdebu.

Hanya karna semua taraf itu (harga-harga) kian meroket dan menjulang tinggi bagai menara Babyllonia. Saat tinggi, maka runtuh dan luluh lantah! Tak dapat lagi dibangun, sulit di renovasi. Karna memang menara (harga-harga) sudah kian merosot bahkan sudah bagai emas dan berlian. Ironis memang, tapi itulah rupa dari Negara yang aku cinta dan aku sayang. Sebuah ruang bangun berbentuk kepulauan tapi memiliki bentuk sistim serupa dengan bentuk bangun ruang yang penuh dengan daratan. Aneh! Aneh! TAPI NYATA! Lautan yang paling banyak! Bukan daratan!
Setelah semua persoalan itu mampu aku atasi, aku hanya kembali menjalani hari dengan kehampaan, tiada rasa, tiada asa, tiada lagi keinginan untuk terus maju menatap terang dibalik gelap. Memanjat ke atas permukaan lubang terpuruk demi meraih kebebasan gerak dari kekangan rasa penyesalan paling mendalam itu. Ya! Aku tahu! Aku harus bangkit! HARUS BANGKIT! JANGAN STUCK! JANGAN BERDIAM! Hidupku terus melesat, waktu terus melaju, semua harapan yang tak dimiliki orang-orang pinggiran itu haruslah aku gapai! Begitu beruntungnya aku yang masih dapat melompat melewati jurang nestapa kelam.

Hanya ada beberapa orang yang memiliki kesempatan seperti itu, suatu chance dimana keemasan tersimpan rapat dari balik peti permasalahan kelam! Ya! Dunia kekelaman sudah aku kecap, dunia ketegangan sudah pernah aku rasakan, dunia penuh kehik’matan pun sudah pernah aku jejali. Dan sekarang aku tinggal membagi semua konsep itu, menyusun semuanya lalu menjadikannya suatu FLOWCHART diri menuju kebahagiaan (Insya’alloh).

Saat semua sedang tenang mengalir, sebuah gugusan meteor jatuh melesak kedalam hati! Sebuah cinta yang kembali aku rasakan, setelah sekian lama tidak aku nikmati. Kini itu aku rasakan lagi, ah! Sungguh dahsyatnya aroma asmara muda ini! Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata yang indah sekalipun. Aku begitu basah kuyup terbasuh oleh air kasih sayangnya dan begitu segar saat cintanya ikut menyelimuti tubuhku dari air kasih itu. Terbuailah aku dalam media kehidupan dunia, laksana raja dan permaisuri, dunia serasa hanya milik aku dan dia saja sementara yang lainnya NGONTRAK!

Yang aku rasakan hanya pesona dan rona keindahan suka cita dari kata itu (Cinta), kata itu begitu tenang menyelinap masuk kedalam rongga jantungku (BUKAN HATI). Ia menari-nari seperti pesta tahunan di Negri Paman Sam (Amerika = musuhku), lonjak sana-lonjak sini mengikuti irama sentuhan gaun-Nya. Simfoni yang dimainkan pun terasa hambar! Saat perjalanan itu menginjak masa waktu 4 minggu, lantaran tidak ada hal yang membuat indah semuanya. Hanya kejujuran dan kejujuran yang kami lakukan. Hingga aku terdorong ke sudut ruangan (jantung), merana, meratap, menerawang. Suasana itu di perparah oleh ingatan ku akan sesosok malaikat kecil dalam keluarga ku (adikku). Aku melihatnya, aku memandangnya, mengingat hanya aku harapan satu-satunya di keluarga ku sebagai pengganti Bapakku kelak.

Galau lah aku sekejap. Rantai-rantai nestapa itu kembali menjerat tubuhku, membawaku masuk kedalam lubang keterpurukan, kegalauan, kelemahan, bahkan aku sering salah dalam mengambil sebuah keputusan yang begitu penting! Sebuah keputusan yang bagiku itu merupakan suatu jalan keluar dan ternyata itu hanya menambahkan persoalan. Kecaman yang datang dari luar, begitu deras ku rasakan dan aku mengambil semua nilai positif dari sana. Suatu energi dimana kita akan dapat melihat suatu lingkaran yang mengeluarkan cahaya. Masalah pun segera musnah, polemik dalam diriku akan pergi dari titik nadir yang menggelayutkan dirinya.

Perlahan aku mencoba melepaskan jeratan rantai itu, perlahan dan perlahan. Semua lancar aku kerjakan hingga sampai pada suatu liang dimana angkara murka dari zaman berhala datang menghantui ku sejenak. Menurunkan kembali daya semangatku untuk melepaskan rantai itu dari ragaku. Jatuh dan jatuh lagi, itu yang terjadi seketika. Tiada orang yang mau membantuku untuk melepaskan jeratan itu. Lalu aku mencoba meluapkan semua itu didalam suatu jejaring sosial milikku. Bukan sebuah dorongan (membantu) justru malah sebuah makian yang sekiranya membuatku merasa bahwa “apalah artinya sebuah jejaring sosial itu? Kegunaan jejaring sosial ialah suatu reotrika hidup, dimana buku diary sudah berevolusi seiring perkembangan zaman! Namun mengapa justru dalam jejaring itu tiada orang yang paham?! Malah mempermasalahkan suatu statement yang dibuat oleh kawannya? BUKAN membantunya untuk mencarikan solusi dari masalah yang dimiliki oleh kawan mereka!?”. Bah!!

Beruntung aku masih memiliki Dia (Alloh Ta’ala) yang selalu siap mendengarkan segala keluh kesahku selama aku dikarantina dalam dunia yang sudah tak ada lagi rasa keperdulian dan solidaritas. Semua rasa itu sudah PUNAH!! Semua rasa itu sudah HILANG!! Punah ditelan teknologi! Hilang digilas oleh zaman! Suatu persoalan yang sekiranya mesti kita pandang secara kritis! BAGAIMANA JADINYA JIKA RASA SOLIDARITAS DAN PERDULI SUDAH TAK ADA LAGI DI DUNIA INI?! Dimana para petani tak mau lagi perduli kepada orang-orang yang pemalas (kalian semua)?! Dimana para buruh tak mau lagi perduli kepada orang-orang seperti kalian?! Apa yang akan kalian lakukan ketika semua itu terjadi?! Menangis?! Menyesal?! Atau malah berdiam?! Berdiam serasa masak bodo! Berdiam seolah itu BUKAN masalah kalian?!

Ah sudahlah! Untuk apa aku persoalkan itu semua?! toh mereka tak ada yang mau mengerti! Yang mereka mengerti hanyalah bagaimana supaya menjadi nomor satu! Bagaimana supaya kesejahteraan mampir sejenak dalam hidup mereka! Lebih baik aku memikirkan solusi dari permasalahan ku dahulu baru aku mencari jalan keluar buat mereka. Bukan karna aku tak perduli, bukan karna aku tak solider tapi karna inti dari hidup ini ialah TIMBAL BALIK! Jika kalian ingin dipikirkan maka pikirkanlah masalah kawan kalian! SUATU MASALAH YANG MENURUT KALIAN ITU BUKAN MASALAH KALIAN DAN TIDAK MEMBAHAYAKAN BAGI KALIAN?! KELAK ITU AKAN MEMBAHAYAKAN DIRI KALIAN!!

Mengapa aku kembali menjadi mempermasalahkan itu? Ah!! Letih rasanya aku mencuap-cuap seperti ikan mas koki. Mencuap-cuap ku lakukan maka pipi ku yang betambah tembam (besar) karna sering berbicara yang orang lain tak mau dengar! Inilah realita dibalik Negara yang kita cinta! Inilah kenyataan dibalik Republik yang kita sayang! Suatu persoalan yang akan merubah itikad kita dalam memandang suatu kehidupan.